Popular Post

Archive for January 2014

Cerita Pagi di Sebuah Halte Bus Kota

By : Unknown
Hari ini, gua ketemu seseorang yang bikin gua lebih menghargai arti hidup dan lebih menghargai arti dari sebuah rahmat Tuhan.

Cerita hari ini bermula ketika gua duduk sendiri di halte bus benhil, didepan kampus Atma Jaya tepatnya. Engga lama setelah gua duduk dihalte itu itu, datang seorang nenek yang berwajah oriental dengan membawa 3 tas dipundaknya. Setelah dia minta buat gua duduk agak geseran sedikit , dia ngeluarin sebuah gulungan benang rajut dan jarum. Ternyata isi dari isi tas-tas itu adalah hasil-hasil rajutannya. Karena penasaran, gua memulai pembicaraan sama nenek itu, "nenek pintar ngerajut ya?" terus nenek itu menjawab, "iya,mau gimana lagi?satu-satunya cara buat cari makan." Dan dari situ gua baru sadar kalau nenek ini jualan rajutannya di halte ini. Tapi dia ngga mamerin dagangannya kaya penjual-penjual pinggir jalan pada umumnya, dia cuman duduk sambil merajut, kadang kadang dia nawarin rajutannya sama orang-orang yang ada di halte itu.

Terus gua lanjutin pembicaraannya, "nenek sendiri aja?gaditemenin anak?" Nenek itu cuman jawab engga. "emang anak nenek kemana?", nenek itu jawab " anak saya meninggal karena stres,karena penjarahan tahun 1998 di dekat semanggi. Rumah saya digusur saya gapunya tempat tinggal. Waktu itu padahal 4 hari sebelum anak saya diwisuda menjadi dokter.
Jadi nenek itu cuman punya satu anak, anak laki-lakinya yang kuliah di kedokteran. Karena anaknya belum menikah dan cuman anak satu-satunya,nenek ini gapunya teman hidup sekarang, dia tinggal sendiri. Suaminya?suaminya meninggal waktu anaknya masih umur 4 tahun.

Waktu gua bilang,nenek matanya masih bagus ya... masih bisa ngerajut masih bisa masukkin benang ke jarum. Dia cuman bilang , "Tuhan itu maha adil. Dia ngebiarin nenek sendiri tapi dia juga masih memberi rahmatnya sama nenek,ya sehat ini. Yang kuasa memang adil". Sebagai anak muda yang sering banget ngeluh, gua kaya ditampar men denger nenek itu bilang kaya gitu.

Dan yang lebih bikin gua salut adalah, waktu dia bilang satu-satunya cara buat hidup dan cari makan ya ngerajut ini. Nenek gamau minta-minta,ngemis-ngemis. Gilaaa men, ini yang gua salut dari orang china, tekad buat terus hidup dan pantang menyerahnya bener-bener harus diancungin jempol. Dan sebagai bentuk rasa kagum dan terima kasih, gua beli kunciran si nenek. Terus dia kasih gua jepitan kecil warna ungu, kata dia hadiah buat gua.

[55:18] Ar-rahman
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
Pelajaran hari ini bener-bener berharga buat gua. 





- Copyright © . - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -